Pringsewu MTsN 1 (Humas)_ Hari Sabtu yang bersejarah tanggal 24 Februari 2024 menjadi momen yang penuh makna bagi MTs Negeri 1 Pringsewu. Gedung relokasi sekolah itu menjadi saksi bisu bagi pertemuan yang menjadi sebuah temu pamit untuk Nek Hafsah, seorang tokoh yang telah memberikan kontribusi besar selama 33 tahun bagi MTs Negeri 1 Pringsewu.
Sinar mentari pagi mulai menembus jendela, menyinari bangunan gedung yang dipenuhi oleh para tamu undangan. Di antara kerumunan, terlihatlah sosok Nek Hafsah, wanita yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan MTs Negeri 1 Pringsewu. Ditemani oleh keluarga dan rekan-rekannya, Nek Hafsah duduk dengan anggun di atas kursi yang telah disediakan.
Dengan suara yang penuh emosi, Nek Hafsah membagikan kisah-kisah masa lalu, mengingat masa-masa ketika pertama kali bergabung dengan MTs Negeri 1 Pringsewu yang pada waktu itu masih jauh dari kata memadai. Belum ada listrik yang menyala, fasilitas yang minim, namun semangat untuk berbuat yang terbaik tetap menyala dalam dirinya. Air mata pun tak bisa lagi disembunyikan saat Nek Hafsah mengingat perjuangannya bersama para guru dan murid-murid.
Dalam sambutannya, Nek Hafsah juga tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh komunitas MTs Negeri 1 Pringsewu yang selalu mendukungnya. Permohonan maaf pun disampaikan dengan tulus jika selama ini ada kesalahan yang dilakukan.
Kepala Madrasah, Drs. H. Nukman, S.Pd., M.M. , memandang Nek Hafsah dengan penuh penghormatan sambil mengucapkan rasa terima kasih atas dedikasi dan kontribusinya selama ini. Beliau menegaskan bahwa Nek Hafsah adalah contoh teladan bagi semua, dengan kesabaran, ketelitian, keikhlasan, dan keistiqomahan yang selalu beliau tunjukkan dalam setiap langkahnya. Kontribusi besar Nek Hafsah tak hanya terlihat dalam pengembangan fisik sekolah, tetapi juga dalam masjid Raudlatul Jannah yang juga menjadi fokus perhatiannya. Sebagai yang dipercaya memegang keuangan masjid, Nek Hafsah telah mengelola keuangan dengan penuh tanggung jawab dan integritas.
Setelah rangkaian sambutan selesai, suasana haru terasa di ruangan. Para tamu menghaturkan doa terbaik untuk Nek Hafsah di masa pensiunnya, sementara beliau tersenyum sumringah penuh haru menerima ucapan dan harapan dari mereka semua. Momen temu pamit ini menjadi titik akhir dari babak baru dalam perjalanan hidup Nek Hafsah, namun juga merupakan awal dari cerita baru yang akan beliau jalani dengan penuh kebahagiaan dan kebanggaan atas segala yang telah dicapainya. (AI by Sultoni)
Beri Komentar