Pancasila adalah Pengejawantahan Nilai-nilai Alqur’an

MTsN 1 Pringsewu (Humas)_ Hari ini, 1 Oktober 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, sebuah momen bersejarah yang dirayakan di berbagai penjuru negeri, termasuk di MTs Negeri 1 Pringsewu. Dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat di Masjid Raudlatul Jannah, Koordinator Guru Bimbingan Konseling (BK), Bapak Tumiran Fauzi, menyampaikan refleksi mendalam tentang makna Pancasila dan hubungannya dengan ajaran Alquran.

Dalam pidatonya di hadapan siswa, guru, dan staf, Pak Fauzi menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila sejatinya merupakan pengejawantahan dari ayat-ayat suci Alquran. Sila-sila yang ada di dalamnya, menurut beliau, diambil dari prinsip-prinsip universal yang juga diajarkan dalam Alquran. Hal ini menunjukkan betapa Pancasila selaras dengan nilai-nilai religius, khususnya bagi umat Islam di Indonesia.

Mengapa Pancasila disebut sakti? Pak Fauzi menjelaskan bahwa Pancasila mampu menghimpun keragaman budaya yang ada di Indonesia dan merekatkan persatuan di tengah berbagai perbedaan yang ada. Indonesia, sebagai negara yang sangat kaya akan budaya dan etnis, tetap utuh dan damai karena adanya Pancasila sebagai dasar yang kuat dan inklusif.

Lebih lanjut, Pak Fauzi menekankan bahwa kesaktian Pancasila juga terbukti dari berbagai upaya yang dilakukan oleh oknum tertentu yang ingin menggantinya dengan ideologi lain. Namun, Pancasila tetap bertahan dan terus menjadi pedoman hidup bangsa ini hingga sekarang. Kekuatan Pancasila dalam mempertahankan keutuhan bangsa inilah yang menjadi salah satu alasan utama mengapa Pancasila disebut sakti.

Pidato pak Fauzi tersebut mengawali talaqqi Alquran yang rutin dilaksanakan setiap hari mengawali proses KBM. Kegiatan ini mencerminkan sinergi antara pendidikan agama dan nasionalisme di MTs Negeri 1 Pringsewu, sekaligus memperkuat kecintaan terhadap Pancasila dan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. (Sul)