Miss Nunik : Murid dan Filosofi Kopi

MTs Negeri 1 Pringsewu — Upacara bendera yang digelar pada Senin, 24 November 2025 berlangsung penuh khidmat di lapangan madrasah. Seluruh siswa, guru, dan tenaga pendidikan (tendik) mengikuti jalannya upacara dengan tertib dan penuh kesungguhan. Pada kesempatan tersebut, Ibu Nunik Lestari, M.Pd., yang akrab disapa Miss Nunik, bertindak sebagai pembina upacara dan menyampaikan amanat dengan pesan mendalam menggunakan filosofi kopi sebagai analogi proses belajar seorang murid.

Dalam amanatnya, Miss Nunik menjelaskan bahwa biji kopi tidak pernah diketahui rasanya sebelum melalui proses panjang. Untuk menghasilkan secangkir kopi yang nikmat, biji kopi harus digiling, diopen, disangrai, dibubuk, dan akhirnya dituangi air panas. “Begitulah seorang murid,” ujarnya. “Kesuksesan tidak akan terlihat tanpa menjalani proses belajar. Dan keberhasilan itu ditandai dengan kejujuran, tanggung jawab, serta nilai-nilai luhur dalam kehidupan.”

Pesan kedua yang disampaikan Miss Nunik adalah tentang pentingnya kesabaran. Menurutnya, menyeduh kopi tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa, begitu pula proses belajar seorang murid. “Tidak ada kesuksesan yang instan. Sabar adalah cahaya,” tegasnya, mengingatkan para siswa untuk terus berproses dengan tekun.

Selanjutnya, ia menuturkan bahwa kopi memiliki beragam jenis dengan cita rasa berbeda, seperti arabika, robusta, hingga kopi aceh. Setiap jenis kopi memiliki kekhasan masing-masing, sama seperti murid yang memiliki potensi unik. Ia mengajak para siswa untuk fokus pada potensi diri, memaksimalkan bakat, serta menjadikan kekurangan sebagai penyeimbang dalam kehidupan.

Amanat inspiratif ini diharapkan mampu memotivasi siswa MTs Negeri 1 Pringsewu untuk terus berkembang dan menjalani proses belajar dengan penuh kesungguhan. (Sul)