MTsN 1 Pringsewu (Humas)_ MTs Negeri 1 Pringsewu menjadi tuan rumah kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diadakan selama dua hari yaitu tanggal 19-20 Juni 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 88 peserta yang terdiri dari Dewan Guru MTs Negeri 1 Pringsewu dan Wakil Kepala Kurikulum madrasah swasta anggota KKM.
Acara Bimtek IKM ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu Ketua Pokjawas Kanwil Kemenag Propinsi Lampung, Bapak Drs. H. Alamsyah, M.Pd., dan Pengawas Madrasah, Drs. Syahrul AR, M.PFis.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pringsewu, Junaidi Siradj, S.Pd.I., M.M. Dalam sambutannya, Junaidi menyampaikan pentingnya bagi guru untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan regulasi yang ada. Beliau juga menegaskan bahwa guru tidak perlu mengomentari kesesuaian kurikulum saat ini, tetapi fokus pada pekerjaan mereka. “bukan wewenang guru mengomentari bahwa kurikulum merdeka, tetapi lakukan saja tugas sesuai regulasi, jangan sampai kita sibuk mengomentari orang lain justru tugas dan kewajiban kita terbengkalai, nikmati saja profesi guru dan jangan lupa untuk selalu bahagia” pesanya
Kepala MTs Negeri 1 Pringsewu, Nukman, juga memberikan sambutan dalam acara pembukaan. Ia menyatakan bahwa IKM sudah diterapkan di madrasahnya karena MTs Negeri 1 Pringsewu merupakan pilot project, namun kegiatan ini adalah untuk pematangan agar pada tahun ajaran baru nanti pelaksanaan Kurikulum Nasional semakin mantap. Nukman juga mengajak para peserta untuk mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya demi perbaikan pembelajaran di madrasah.
Dalam laporannya, Ketua Pelaksana yang juga Wakil Kepala Kurikulum, Warsoyo, S.Pd., menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya Bimtek IKM adalah untuk pemantapan pelaksanaan Kurikulum Nasional pada tahun pelajaran mendatang. Warsoyo menjelaskan bahwa kegiatan IKM ini akan memberikan kesempatan kepada para guru untuk praktik secara langsung dalam penyusunan perangkat pembelajaran meliputi Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul Ajar. Selain itu, para peserta juga diberi kesempatan untuk praktik pembelajaran berdiferensiasi.
Selama dua hari pelaksanaan Bimtek, para peserta mendapatkan berbagai materi yang mendalam tentang Kurikulum Merdeka. Narasumber menjelaskan secara detail mengenai komponen-komponen kurikulum serta strategi implementasinya di madrasah. Sesi tanya jawab juga berlangsung interaktif, dimana para peserta aktif bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai tantangan dan solusi dalam penerapan kurikulum baru ini.
Sesi praktik pembelajaran berdiferensiasi juga menjadi salah satu sesi yang dinantikan oleh peserta. Mereka belajar bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar masing-masing siswa dan merancang strategi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai potensi maksimalnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para guru dapat lebih siap dan percaya diri dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya (Ai by Sultoni)
Beri Komentar