Syukur dan Sukacita Warnai Pengumuman Kelulusan Kelas IX MTs Negeri 1 Pringsewu

MTsN 1 Pringsewu (Humas) _ Suasana penuh ketegangan menyelimuti MTs Negeri 1 Pringsewu pada Senin, 2 Juni 2025 saat momen yang dinanti-nanti, yaitu pengumuman kelulusan siswa kelas IX tahun pelajaran 2024/2025. Namun, ketegangan itu berubah menjadi rasa syukur dan sukacita ketika Waka Kurikulum, Warsoyo, S.Pd., secara resmi mengumumkan hasil kelulusan.

Dalam penyampaiannya, Warsoyo menjelaskan bahwa kriteria kelulusan di madrasah ini meliputi penyelesaian seluruh program pembelajaran dari kelas VII hingga IX, penilaian sikap minimal dengan predikat “Baik”, mengikuti seluruh rangkaian ujian madrasah serta kehadiran dalam pembelajaran minimal 90%. Dengan terpenuhinya semua syarat tersebut, wajah para siswa pun berseri-seri setelah mendengar kabar baik yang mereka nantikan.

Kepada para siswa Waka Kurikulum berpesan agar anak anak bersyukur dengan cara berterimakasih kepada orang tua dan guru. “Jauhi maksiat agar ilmu bermanfaat bukan sebatas hafalan dan pengetahuan, jadilah generasi sukses yang bermanfaat untuk kehidupan, karena sebaik baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya” Pesan Wakur.

Sementara itu Kepala madrasah, Drs. H. Nukman, S.Pd., M.M., dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya. Ia menyampaikan bahwa seluruh siswa kelas IX tahun ini dinyatakan lulus seratus persen berdasarkan hasil rapat dewan guru. Beliau juga memberikan pesan khusus kepada para lulusan agar menjaga nama baik diri, keluarga, dan almamater.

“Jadilah alumni yang membanggakan. Kami akan turut bahagia jika sepuluh tahun mendatang mendengar kabar kesuksesan kalian. Kami tidak berharap balasan materi, cukup dengan doa dan keberhasilan kalian, itu sudah menjadi hadiah terindah bagi para guru, jadilah generasi sukses yang tidak melupakan jasa gurunya” pesan beliau dengan haru.

Sebagai penutup Kamad menegaskan bahwa kunci sukses adalah taat dan patuh kepada orang tua. “ridho Alloh bergantung pada ridho orang tua, sebaliknya laknat Alloh bergantung pada laknat atau murkanya orang tua” tutupnya menuqil hadits nabi. (Sul)